Rabu, 13 Oktober 2021

Kesetaraan Dalam Kesehatan Jiwa

Saya membuka google dan menemukan Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization). Kesehatan Jiwa adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Berbicara tentang Kesehatan Jiwa, banyak yang belum tahu kalo  di tanggal 10 Oktober 2021 di peringati sebagai World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Jiwa Dunia.

Nah pada tanggal 6 Oktober 2021 Kementerian Kesehatan mengadakan zoom meeting yang bertemakan " Mental Health in an Unequal World : Kesetaraan dalam kesehatan Jiwa semua. Hadir sebagai Narasumber sebagai berikut :

  • dr. Celestinus Eigya Munthe.Sp.KJ.MARS (Direktur P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza).
  • Dr. Satti Raja Sitanggang, Sp.KJ - PDSKJI.
  • Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog - Ketua Umum PP Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia).
  • Bagus Utomo - Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI).
  • Romanus Ndau -  Komisi Informasi Publik RI. 

Saya baru pertama kali mengikuti kegiatan ini. Ternyata kesehatan jiwa tercantum dalam UU No.18/2014 yang berbunyi : Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK), orang yang mempunyai masalah fisik, mental dan sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa.

Kesehatan Jiwa merupakan bagian vdari kesehatan secara keseluruhan. Sehat jiwa berarti sehat secara fisik,  mental, spritual, dab sosial sehingga seorang mampu hidup mandiri dan produktif dan mampu berkontribusi.

Memelihara Kesehatan Jiwa ada 3 hal, yaitu 

  1. Memastikan mereka yang sehat dapat menjalani kehidupan yang penuh arti 
  2. Mereka yang berisiko ditangani dini.
  3. Mereka yang sakit mendapatkan pengobatan paripurna.

Dan ternyata gangguan jiwa dimulai saat masih usia muda loh. Ini bahaya sekali karena mengakibatkan penurunan produktivitas, kehilangan kualitas hidup, dan harus pengobatan kronis.

Dibawah ini adalah tabel gangguan jiwa yang timbul akibat Biologi, Psikologi, dah Sosial selama perkembangannya.

Sedangkan upaya promotif preventif Kesehatan Jiwa selama perkembangannya dapat di lihat di tabel bawah.

Ada banyak hal upaya  untuk promotif preventif Kesehatan Jiwa diantaranya 

  • Konseling Pra Nikah
  • Parenting Skils training
  • Sosial skill training 
  • Bullying Prevention
  • Sex Education
  • Management stres
  • Pencegahan penyalahgunaan Napza.

Harapannya dengan pendekatan demikian sehingga dapat kesehatan jiwa bisa terkontrol. Kita jadi cerdas intelektual, mampu menage emosi, lebih dekat spritual. Mempunyai empaty dalam komunikasi efektif, tidak lupa rajin beribadah, terus berinteraksi bermanfaat bagi kehidupan. Asah,  asih  asuh tumbuh kembang dalam keluarga dan masyarakat.

Y.O.U Beauty Untuk Wanita Indonesia

Senang sekali bisa menjadi bagian dari event yang di adakan oleh Y.O.U Beauty. Sebagai salah satu brand lokal kecantikan di Indonesia melalu...