Rabu, 07 Agustus 2019

SUDAH TAHU KAH KAMU BAHAYA HEPTITIS ??


Sebagian Masyarakat sudah banyak berpikir bahwa penyakit ini adalah penyakit menular dan wajib di waspadai tapi kebanyakan dari Masyarakat hanya mengetahui Penyakit Hepatitis ini hanya 2 jenis Hepatitis B dan Hepatitis C.

Tapi....
Ternyata Penyakit Hepatitis ada 5 Jenis mulai dari Hepatitis A,B,C,D,E. Satu hal lagi Kebanyakan dari Masyarakat tidak tahu kalo Secara Diagnosa Dibandingkan virus HIV yang dapat menyebabkan AIDS, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan gejala Hepatitis B.

Bertempat di Grand Palace Hotel Bali Kementerian Kesehatan Mengadakan Seminar dengan mengajak Blogger, Mahasiswa, Nitizen yang bertema " JANGAN BIARKAN HEPATITIS MERENGGUT KEBAHAGIANMU" tanggal 31/07/2019 sekaligus memperingati Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli 2019. 






                                                                                Sumber Poto : Mba Wardah Fajri
Dalam Hal ini Pembicara dalam seminar Hepatitis menghadirkan Moderator dan Narasumber sebagai berikut :
1. dr. Widyawati, MKM yang menjabat sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Beliau bertindak sebagai moderator.
2. dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes yang menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI
3. dr. Ketut Suarjana, MPMM yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Yang bersangkutan tidak bisa datang karena urusan penting (diwakilkan).
4. Prof. DR. dr. Ir. I Dewa Nyoman Wibawa, Sp.PD-KGEH yang menjabat sebagai Anggota Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Anggota PPHI-PGI-PEGI dan Ketua Cabang Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI)-PGI-PEGI Bali.  

Diharapkan dari seminar ini peran para bloger, mahasiswa dan netizen sangatlah besar. Dengan menyebarkan informasi tentang Hepatitis ke masyarakat melalui Digital tanpa Hoax.


Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit pada hati yang disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain: infeksi virus hepatitis dan beberapa virus lainnya, obat-obatan tertentu, kebiasaaan minum alkohol, penyakit autoimun, kurang menjaga kebersihan, kelelahan, Sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel juga fungsi hati. Bila tidak segera diobati dengan tepat, hepatitis dapat mengarah pada penyakit sirosis atau kekerasan hati, hingga kanker hati.

Jenis-Jenis Hepatitis

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis tipe A yang disebarkan dari TINJA dan biasanya penyakit ini disebarkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kotoran penderita hepatitis juga menyebar melalui kontak erat dengan penderita.
Tanda dan gejala hepatitis A yaitu:  Kelelahan, Demam, Mual dan muntah, Kehilangan nafsu makan, Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice), karena meningkatnya kadar bilirubin, Urin berwarna gelap seperti the, Mencret, Kotoran BAB yang berwarna terang atau mirip tanah liat.
Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:
1.     Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual;
2.     Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan
3.     Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.

Pencegahan
Kasus-kasus ringan hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan dan kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.
Perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri terhadap virus Hepatitis A. Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut ini akan diberikan saat dirawat di rumah sakit:
1.     Istirahat, Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.
2.     Anti mual, Salah satu dampak dari infeksiHhepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.
3.     Istirahatkan hati, Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.
Pencegahannya untuk Hepatitis A adalah melakukan vaksinasi yang juga tersedia untuk orang-orang yang berisiko tinggi.

Hepatitis B adalah suatu penyakit Hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi  KANKER  HATI .
Virus Hepatitis B ini tidak menyebar melalui makanan tapi  menyebar melalui darah atau cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi. Dan Bahayanya dari Hepatitis  B Dibandingkan virus HIV yang dapat menyebabkan AIDS, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan.
Cara penularan Hepatitis B :
1.     Bayi dapat terinfeksi dari ibunya selama proses kelahirannya.
2.     Melakukan kegiatan seksual tidak aman.
3.     Menggunakan  jarum suntik berulang, dan transfusi darah dengan virus di dalamnya. 

Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi, Direkomendasikan pada semua masyarakat untuk mendapat 3 vaksinasi (0, 1 bulan, dan 6 bulan) terutama ketika masih bayi untuk memberikan proteksi yang baik terhadap virus ini. Bagaimanapun, vaksinasi hanya memberikan proteksi maksimal sekitar 90 persen, dan tidak menyingkirkan sama sekali risiko infeksi.


Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker hati, atau pembuluh yang sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat mengakibatkan perdarahan hingga kematian. Seseorang terutama terkena hepatitis C melalui kontak darah, penggunaan narkoba suntik, peralatan medis yang tidak steril, dan transfusi darah. Sekira 130–170 juta orang di dunia menderita hepatitis C  

Gejala dan Tanda

Hepatitis C menunjukkan gejala akut hanya pada 15% kasus. Gejalanya seringkali ringan dan tidak kentara, termasuk penurunan nafsu makan, sakit kepala, letih, nyeri otot atau nyeri sendi, dan menurunnya berat badan Hanya sedikit kasus infeksi akut yang terkait dengan ikterus.nfeksi ini dapat sembuh sendiri tanpa diobati pada 10-50% penderita, dan lebih sering menyerang perempuan usia muda dibandingkan dengan kelompok lain.

Indikasi Penyakit

Tanda orang yang terkena hepatitis E ini mengalami gejala-gejala yang lebih sering dimiliki orang dewasa daripada anak-anak. Jika ada, gejala biasanya muncul secara tiba-tiba; seperti demam, rasa letih, hilang nafsu makan, rasa mual, sakit perut, air seni berwarna tua, warna kekuningan pada mata dan kulit. Penyakit Hepatitis E terjadi lebih parah pada wanita hamil, terutama pada 3 bulan terakhir masa kehamilan. Masa inkubasi hepatitis E rata-rata 40 hari (rentang: 15-60 hari).

Hepatitis D adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (Delta Virus). Virus ini mengakibatkan terjadinya radang pada hati. Hepatitis D dapat menimbulkan penyakit akut maupun kronis. Hepatitis D akut terjadi secara tiba-tiba dan menimbulkan gejala yang lebih hebat dibanding hepatitis D kronis. Jika infeksi hepatitis D terjadi selama 6 bulan atau lebih, maka infeksi yang terjadi merupakan infeksi kronis. Pada infeksi kronis, gejala yang timbul akan berkembang dan bertambah parah secara perlahan. Virus biasanya menetap di tubuh selama beberapa bulan sebelum gejala pertama muncul. Semakin lama infeksi hepatitis D terjadi, maka risiko terjadinya komplikasi akibat penyakit ini semakin tinggi.
Hingga saat ini, belum diketahui obat untuk menyembuhkan hepatitis D maupun vaksin untuk mencegah infeksi hepatitis D. Akan tetapi, penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis B karena virus Hepatitis D hanya dapat menyebabkan infeksi bila terdapat virus Hepatitis B.
Pengobatan hepatitis  D yang dilakukan sedini mungkin dapat mencegah terjadinya gagal hati pada penderitanya. Infeksi Hepatitis D penting dideteksi karena dapat menyebabkan gagal hati dan perburukan cepat ke arah sirosis dan kanker hati, serta meningkatnya angka kematian pada penderita dewasa.

Gejala Hepatitis D

Gejala hepatitis D yang umumnya ditemui antara lain adalah: Kulit dan mata menjadi kuning, Rasa lelah, Mual dan muntah. Nyeri sendi, Nyeri perut, Kehilangan nafsu makan, Warna urine berubah menjadi gelap seperti the, Gatal-gatal, Tampak bingung, Memar dan perdarahan.

Penyebab Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV) yang dapat menyebar melalui cairan tubuh atau kontak langsung dengan penderita. HDV dapat ditularkan melalui Urine, Kehamilan (dari ibu ke janin), Persalinan (dari ibu ke bayi), Darah.
Beberapa hal yang menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah terkena hepatitis D antara lain adalah Sering menerima transfusi darah, Melakukan hubungan seks sesama jenis, terutama pria, Penyalahgunaan obat-obatan terlarang melalui jarum suntik, misalnya heroin, Pasien cuci darah.,Pekerja fasilitas kesehatan.
Cara pencegahan hepatitis D terbaik adalah dengan mencegah terjadinya hepatitis B. Untuk menghindari terjadinya hepatitis B, dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan sebagai berikut:
  • Hindari penggunaan obat-obatan Hindari menggunakan obat-obatan terlarang terutama yang menggunakan jarum suntik. Gunakan jarum yang steril dan jangan pernah berbagi pakai jarum suntik.
  • Lebih berhati-hati dalam tindik dan Jika berniat untuk ditindik atau ditato, pastikan peralatannya bersih dan steril.
  • Gunakan kondom. Selalu lakukan aktivitas seks dengan aman dan sehat. Jangan pernah berhubungan seks tanpa menggunakan kondom kecuali yakin partner Anda tidak terinfeksi hepatitis atau infeksi menular seksual lainnya
  • Menjalani vaksinasi hepatitis B. Anak-anak serta orang dewasa yang memiliki risiko tinggi terkena hepatitis B wajib menjalani vaksinasi hepatitis B.

Hepatitis E  adalah infeksi hati akut berpotensi serius, yang disebabkan oleh virus HEV. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya ada sekitar 20 juta infeksi hepatitis E. Hampir lebih dari 56 ribu kasus di antaranya berakhir dengan kematian. 

Penyebab hepatitis E?

Mengonsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi feses orang lain yang terinfeksi virus ini. Penularan bahkan tetap bisa terjadi jika Anda hanya menelan sedikit saja. Risiko terinfeksi HEV bisa meningkat jika tinggal atau bepergian ke negara dengan kulaitas kebersihan yang buruk, terutama di wilayah yang sangat padat penduduk. Selain itu, penyakit ini bisa ditularkan melalui transfusi darah. Ibu hamil yang terinfeki juga bisa menularkan virus ke janinnya. Yang lebih langka, hepatitis E bisa menular dari hewan yang terinfeksi.

Semua orang bisa terkena hepatitis. Namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena hepatitis E, yaitu: Kebersihan pribadi yang buruk dan masuknya virus hepatitis E ke feses ketika BAB, Hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan seks atau dengan seseorang yang terinfeksi HEV, Tinggal dengan seseorang yang menderita infeksi HEV kronis, Traveling ke wilayah dengan tingkat infeksi HEV yang tinggi

Apa saja tanda dan gejala hepatitis E?

Gejala hepatitis E yang umum, meliputi:  Menguningnya warna kulit dan mata (jaundice), Urin gelap seperti the, Nyeri sendi, Hilang nafsu makan, Nyeri perut, Pembengkakan hati, Gagal hati akut, Mual dan Muntah, Kelelahan, Demam 

Apa saja pengobatan hepatitis E yang tersedia?

1.       Beristirahat di rumah sampai energi Anda kembali. Begitu Anda merasa lebih baik, jangan terburu-buru untuk kembali ke rutinitas Anda yang biasa. Jika Anda mencoba untuk kembali aktif dengan cepat, Anda bisa merasa sakit lagi. Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Pilihlah cairan tinggi kalori seperti jus buah dan sup kaldu, Jalani diet sehat, hindari minuman alkohol atau menggunakan narkoba. Keduanya dapat merusak hati.

                                                                               Data : Dari seminar dan berbagi Sumber

Dokumentasi dalam seminar bertema " JANGAN BIARKAN HEPATITIS MERENGGUT KEBAHAGIANMU" tanggal 31/07/2019





8 komentar:

  1. semoga program pemerintah untuk eliminasi hepatitis bisa terwujud

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mba arina.... kita juga bantu pemerintah menyampaikan ini... baik lewat media online... dan offline

      Hapus
  2. Hepatitis penyakit yang tak terlacak akan tetapi bisa merenggut nyawa... 😰

    BalasHapus
  3. Kita harus tanamkan hidup sehat dan bersih biar terhindar dari bahayanya hepatitis.

    BalasHapus
  4. Dulu, hepatitis ini bsnyak masyarakat menganggap penyakit berbahaya. Namun, setelah dampaknya luar biasa, semua orang perlu meningkatkan kewaspadaan.

    BalasHapus

Y.O.U Beauty Untuk Wanita Indonesia

Senang sekali bisa menjadi bagian dari event yang di adakan oleh Y.O.U Beauty. Sebagai salah satu brand lokal kecantikan di Indonesia melalu...