Sebagian Masyarakat sudah banyak
berpikir bahwa penyakit ini adalah penyakit menular dan wajib di waspadai tapi
kebanyakan dari Masyarakat hanya mengetahui Penyakit Hepatitis ini hanya 2
jenis Hepatitis B dan Hepatitis C.
Tapi....
Ternyata Penyakit Hepatitis ada 5
Jenis mulai dari Hepatitis A,B,C,D,E. Satu hal lagi Kebanyakan dari Masyarakat
tidak tahu kalo Secara Diagnosa Dibandingkan virus HIV yang
dapat menyebabkan AIDS, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious),
dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan gejala Hepatitis
B.
Bertempat di Grand Palace Hotel Bali
Kementerian Kesehatan Mengadakan Seminar dengan mengajak Blogger, Mahasiswa,
Nitizen yang bertema " JANGAN BIARKAN HEPATITIS MERENGGUT
KEBAHAGIANMU" tanggal 31/07/2019 sekaligus memperingati Hari Hepatitis
Sedunia 28 Juli 2019.
Sumber Poto : Mba Wardah Fajri
Dalam Hal ini Pembicara dalam
seminar Hepatitis menghadirkan Moderator dan Narasumber sebagai berikut :
1. dr. Widyawati, MKM yang menjabat
sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Beliau bertindak
sebagai moderator.
2. dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes yang
menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Kemenkes RI
3. dr. Ketut Suarjana, MPMM yang
menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Yang bersangkutan tidak
bisa datang karena urusan penting (diwakilkan).
4. Prof. DR. dr. Ir. I Dewa Nyoman
Wibawa, Sp.PD-KGEH yang menjabat sebagai Anggota Persatuan Ahli Penyakit Dalam
Indonesia (PAPDI), Anggota PPHI-PGI-PEGI dan Ketua Cabang Perhimpunan Peneliti
Hati Indonesia (PPHI)-PGI-PEGI Bali.
Diharapkan dari seminar
ini peran para bloger, mahasiswa dan netizen sangatlah besar. Dengan menyebarkan
informasi tentang Hepatitis ke masyarakat melalui Digital tanpa Hoax.
Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit pada hati yang disebabkan oleh
berbagai macam hal, antara lain: infeksi virus hepatitis dan beberapa virus
lainnya, obat-obatan tertentu, kebiasaaan minum alkohol, penyakit autoimun,
kurang menjaga kebersihan, kelelahan, Sehingga menyebabkan peradangan dan
kerusakan pada sel-sel juga fungsi hati. Bila tidak segera diobati dengan
tepat, hepatitis dapat mengarah pada penyakit sirosis atau kekerasan hati,
hingga kanker hati.
Jenis-Jenis
Hepatitis
Hepatitis
A disebabkan oleh virus hepatitis
tipe A yang disebarkan dari TINJA
dan biasanya penyakit ini disebarkan
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kotoran penderita
hepatitis juga menyebar melalui kontak erat dengan penderita.
Tanda dan gejala hepatitis A yaitu: Kelelahan, Demam, Mual dan muntah,
Kehilangan nafsu makan, Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice),
karena meningkatnya kadar bilirubin, Urin berwarna gelap seperti the, Mencret, Kotoran
BAB yang berwarna terang atau mirip tanah liat.
Hepatitis
A dapat dibagi menjadi 3 stadium:
1.
Pendahuluan (prodromal) dengan
gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual;
2.
Stadium dengan gejala kuning
(stadium ikterik); dan
3.
Stadium kesembuhan (konvalesensi).
Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan
pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi
radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat
dilakukan di samping kadar bilirubin.
Pencegahan
Kasus-kasus
ringan hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan dan kebanyakan orang
yang terinfeksi sembuh sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.
Perilaku
hidup bersih seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah dari
toilet adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri terhadap virus
Hepatitis A. Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis A, sebab
infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi
dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa
langkah penanganan berikut ini akan diberikan saat dirawat di rumah sakit:
1.
Istirahat, Tujuannya untuk
memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi
infeksi.
2.
Anti mual, Salah satu dampak dari
infeksiHhepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini
harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.
3.
Istirahatkan hati, Fungsi hati
adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati
sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol
dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.
Pencegahannya
untuk Hepatitis A adalah melakukan vaksinasi yang juga tersedia untuk
orang-orang yang berisiko tinggi.
Hepatitis B adalah suatu penyakit Hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B"
(VHB), yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi
KANKER HATI .
Virus Hepatitis B
ini tidak menyebar melalui makanan tapi menyebar melalui darah atau cairan tubuh dari
penderita yang terinfeksi. Dan Bahayanya dari Hepatitis B Dibandingkan virus HIV yang dapat menyebabkan AIDS, virus Hepatitis B (HBV)
seratus kali lebih ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak
(sering) menularkan.
Cara penularan Hepatitis B :
1. Bayi dapat terinfeksi dari ibunya selama proses
kelahirannya.
2. Melakukan kegiatan seksual tidak aman.
Hepatitis B dapat
dicegah melalui vaksinasi,
Direkomendasikan pada semua masyarakat untuk mendapat 3 vaksinasi (0, 1 bulan,
dan 6 bulan) terutama ketika masih bayi untuk memberikan proteksi yang baik
terhadap virus ini. Bagaimanapun, vaksinasi hanya memberikan proteksi maksimal
sekitar 90 persen, dan tidak menyingkirkan sama sekali risiko infeksi.
Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ
hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C
seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan
parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis. Dalam
beberapa kasus, orang yang mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker
hati, atau pembuluh yang sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat
mengakibatkan perdarahan hingga kematian. Seseorang
terutama terkena hepatitis C melalui kontak darah, penggunaan narkoba suntik,
peralatan medis yang tidak steril, dan transfusi darah. Sekira 130–170 juta
orang di dunia menderita hepatitis C
Gejala dan Tanda
Hepatitis C
menunjukkan gejala akut hanya pada 15% kasus. Gejalanya seringkali ringan dan
tidak kentara, termasuk penurunan nafsu makan, sakit kepala, letih, nyeri otot
atau nyeri sendi, dan menurunnya berat badan Hanya sedikit kasus infeksi akut
yang terkait dengan ikterus.nfeksi ini dapat sembuh sendiri tanpa diobati pada
10-50% penderita, dan lebih sering menyerang perempuan usia muda dibandingkan
dengan kelompok lain.
Indikasi Penyakit
Tanda orang yang
terkena hepatitis E ini mengalami gejala-gejala yang lebih sering dimiliki
orang dewasa daripada anak-anak. Jika ada, gejala biasanya muncul secara
tiba-tiba; seperti demam, rasa letih, hilang nafsu makan, rasa mual, sakit
perut, air seni berwarna tua, warna kekuningan pada mata dan kulit. Penyakit
Hepatitis E terjadi lebih parah pada wanita hamil, terutama pada 3 bulan
terakhir masa kehamilan. Masa
inkubasi hepatitis E rata-rata 40
hari (rentang: 15-60 hari).
Hepatitis D
adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (Delta Virus).
Virus ini mengakibatkan terjadinya radang pada hati. Hepatitis D dapat
menimbulkan penyakit akut maupun kronis. Hepatitis D akut terjadi secara
tiba-tiba dan menimbulkan gejala yang lebih hebat dibanding hepatitis D kronis.
Jika infeksi hepatitis D terjadi selama 6 bulan atau lebih, maka infeksi yang
terjadi merupakan infeksi kronis. Pada infeksi kronis, gejala yang timbul akan
berkembang dan bertambah parah secara perlahan. Virus biasanya menetap di tubuh
selama beberapa bulan sebelum gejala pertama muncul. Semakin lama infeksi
hepatitis D terjadi, maka risiko terjadinya komplikasi akibat penyakit ini
semakin tinggi.
Hingga saat ini,
belum diketahui obat untuk menyembuhkan hepatitis D maupun vaksin untuk
mencegah infeksi hepatitis D. Akan tetapi, penyakit ini dapat dicegah dengan
vaksin hepatitis B karena virus Hepatitis D hanya dapat menyebabkan infeksi
bila terdapat virus Hepatitis B.
Pengobatan
hepatitis D yang dilakukan sedini
mungkin dapat mencegah terjadinya gagal hati pada penderitanya. Infeksi
Hepatitis D penting dideteksi karena dapat menyebabkan gagal hati dan
perburukan cepat ke arah sirosis dan kanker hati, serta meningkatnya angka kematian pada penderita
dewasa.
Gejala Hepatitis D
Gejala hepatitis D
yang umumnya ditemui antara lain adalah: Kulit dan mata menjadi kuning, Rasa
lelah, Mual dan muntah. Nyeri sendi, Nyeri perut, Kehilangan nafsu makan, Warna
urine berubah menjadi gelap seperti the, Gatal-gatal, Tampak bingung, Memar dan
perdarahan.
Penyebab Hepatitis D
Hepatitis D
disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV) yang dapat menyebar melalui
cairan tubuh atau kontak langsung dengan penderita. HDV dapat ditularkan
melalui Urine, Kehamilan (dari ibu ke janin), Persalinan (dari ibu ke bayi), Darah.
Beberapa hal yang
menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah terkena hepatitis D antara lain
adalah Sering menerima transfusi darah, Melakukan hubungan seks sesama jenis,
terutama pria, Penyalahgunaan obat-obatan terlarang melalui jarum suntik,
misalnya heroin, Pasien cuci darah.,Pekerja fasilitas kesehatan.
Cara pencegahan
hepatitis D terbaik adalah dengan mencegah terjadinya hepatitis B. Untuk
menghindari terjadinya hepatitis B, dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan
sebagai berikut:
- Hindari penggunaan
obat-obatan
Hindari menggunakan obat-obatan terlarang terutama yang menggunakan jarum
suntik. Gunakan jarum yang steril dan jangan pernah berbagi pakai jarum
suntik.
- Lebih berhati-hati dalam
tindik dan
Jika berniat untuk ditindik atau ditato, pastikan peralatannya bersih dan
steril.
- Gunakan kondom. Selalu
lakukan aktivitas seks dengan aman dan sehat. Jangan pernah berhubungan
seks tanpa menggunakan kondom kecuali yakin partner Anda tidak terinfeksi
hepatitis atau infeksi menular seksual lainnya
- Menjalani vaksinasi
hepatitis B. Anak-anak serta orang dewasa yang memiliki
risiko tinggi terkena hepatitis B wajib menjalani vaksinasi hepatitis B.
Hepatitis E adalah infeksi hati akut berpotensi
serius, yang disebabkan oleh virus HEV. Menurut laporan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya ada sekitar 20 juta infeksi hepatitis E.
Hampir lebih dari 56 ribu kasus di antaranya berakhir dengan kematian.
Penyebab
hepatitis E?
Mengonsumsi air atau makanan yang telah
terkontaminasi feses orang lain yang terinfeksi virus
ini. Penularan bahkan tetap bisa terjadi jika Anda hanya menelan sedikit saja. Risiko
terinfeksi HEV bisa meningkat jika tinggal atau bepergian ke negara dengan
kulaitas kebersihan yang buruk, terutama di wilayah yang sangat padat
penduduk. Selain itu, penyakit ini bisa ditularkan melalui transfusi
darah. Ibu hamil yang terinfeki juga bisa menularkan
virus ke janinnya. Yang lebih langka, hepatitis E bisa menular dari hewan yang
terinfeksi.
Semua orang bisa
terkena hepatitis. Namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda
terkena hepatitis E, yaitu: Kebersihan pribadi
yang buruk dan masuknya virus hepatitis E ke feses ketika BAB, Hubungan
seks tanpa kondom dengan
pasangan seks atau dengan seseorang yang terinfeksi HEV, Tinggal dengan
seseorang yang menderita infeksi HEV kronis, Traveling ke wilayah dengan
tingkat infeksi HEV yang tinggi
Apa saja tanda
dan gejala hepatitis E?
Gejala hepatitis E
yang umum, meliputi: Menguningnya warna kulit dan mata (jaundice), Urin gelap seperti the, Nyeri
sendi,
Hilang nafsu makan, Nyeri perut, Pembengkakan hati, Gagal
hati akut, Mual dan Muntah, Kelelahan, Demam
Apa saja
pengobatan hepatitis E yang tersedia?
1. Beristirahat di
rumah sampai energi Anda kembali. Begitu Anda merasa lebih baik, jangan
terburu-buru untuk kembali ke rutinitas Anda yang biasa. Jika Anda mencoba
untuk kembali aktif dengan cepat, Anda bisa merasa sakit lagi. Minum
banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Pilihlah cairan tinggi kalori
seperti jus buah dan sup kaldu, Jalani
diet sehat, hindari minuman alkohol atau menggunakan narkoba. Keduanya dapat merusak hati.
Data : Dari seminar dan berbagi
Sumber
Dokumentasi dalam
seminar bertema " JANGAN BIARKAN
HEPATITIS MERENGGUT KEBAHAGIANMU" tanggal 31/07/2019
semoga program pemerintah untuk eliminasi hepatitis bisa terwujud
BalasHapusbetul mba arina.... kita juga bantu pemerintah menyampaikan ini... baik lewat media online... dan offline
HapusHepatitis penyakit yang tak terlacak akan tetapi bisa merenggut nyawa... 😰
BalasHapusberhati hatilah
HapusKita harus tanamkan hidup sehat dan bersih biar terhindar dari bahayanya hepatitis.
BalasHapusmulai dari dini...jangan luoa cuci tangan
HapusDulu, hepatitis ini bsnyak masyarakat menganggap penyakit berbahaya. Namun, setelah dampaknya luar biasa, semua orang perlu meningkatkan kewaspadaan.
BalasHapuswaspadalah....
BalasHapus